1.Sombong memusnahkan PAHALA
Syidad bin Ausi
berkata :
“Suatu ketika saya melihat Rasulullah SAW sedang menanis, lalu saya pun berkata kepada beliau, Ya Rasulullah, mengapa anda menangis?”
“Suatu ketika saya melihat Rasulullah SAW sedang menanis, lalu saya pun berkata kepada beliau, Ya Rasulullah, mengapa anda menangis?”
“Ya Syidad, aku
menangis karena khawatir terhadap umatku akan perbuatan syirik. Ketahuilah
bahwa mereka itu tidak menyembah berhala, tetapi mereka berbuat sombong dengan
aal perbuatan mereka,” jawab Rasulullah SAW.
“Sebanyak tiga
ribu malaikat akan naik ke langit ke tujuh membawa amal perbuatan para manusia
dari puasanya, sholatnya, amalnya, dan sebagiannya. Para malikat itu mempunyai
suara seperti lebah dan memilki sinar bagaikan matahari,” sabda Rasulullah
lagi.
Malaikat yang
disertai tugas kelangit berkata kepada para malaikat penjaga :
“Berdirilah kamu
semua dan pukulkanlah amal perbuatan ini ke muka pemiliknya dan tutuplah
hatinya. Sungguh, saya akan meghalangi sampainya kepada Tuhan, setiap amal
perbuatan yang tidak dikehendaki untuk Tuhan selain daripada Allah(melakukan
suatu amal bukan karena Allah).”
“Bersikap sombong
di kalangan ahli fiqh adlah karena manginginkan ketinggian agar mereka mendapat
pujian. Di kalangan para ulama pula untuk menjadi terkenal di kota dan di
kalangan umum. Allah SWT, telah memerintahan agar saya tidak membiarkan amalnya
melewati saya akan sampaikan kepada saya.”
Malaikat penjaga
membawa amal orang - orang soleh dan kemudian dibawa oleh malaikat ke langit
sehingga terbuka semua penghalang dan sampai kepada Allah SWT. Mereka berhenti
di haribaan Allah dan memberikan kesaksian terhadap amal orang tersebut yang
betul – betul soleh dan ikhlas karena Allah SWT.
Kemudian Allah SWT berfirman yang maksudnya :
“Kamu semua adalah para malaikat Hafadzah (malaikat penjaga)pada amal - amal perbuatan hamba-Ku, sedang Aku-lah yang mengawasi dan menegtahui hatinya, bahwa sesungguhnya dia menghendaki amal ini bukan untuk-Ku, laknat para malaikat dan laknat sesuatu di langit.”
“Kamu semua adalah para malaikat Hafadzah (malaikat penjaga)pada amal - amal perbuatan hamba-Ku, sedang Aku-lah yang mengawasi dan menegtahui hatinya, bahwa sesungguhnya dia menghendaki amal ini bukan untuk-Ku, laknat para malaikat dan laknat sesuatu di langit.”
2. Syetan menggoda KETEGUHAN IMAN
SYEH ABDUL QADIR
JAILANI adalah seorang alim ulama dan ahli sufi yang cukup dikenal keutamaan
dan kemuliaan ilmunya dikalangan umat islam. Karena sikapnya yang warak atau
dekat dengan Allah SWT, banyak pengikutnya yang berlebih – lebihan dalam
memeuliakannya.
Diceritakan suatu
hari Syeh Abdul Qadir Jailani pergi meranatau seorang dir. Dalam perjalanannya
mengharungi padang pasir yang panas terik itu merasa kehausan. Tiba –tiba ia
melihat sebuah bejana dari perak yang melayang di udara dan diselimuti awan diatasnya
lalu perlahan – lahan di hadapan Syeh Abdul Qadir Jailani.
Tiba – tiba terdengar
suara ghaib di angkasa :
“Hai Abdul Qadir,
minumlah isi bejana ini. Hal ini kami telah menghalalkan kamu makan dan minum
semua yang selama ini aku haramkan. Dan telah kugugurkan semua kewajiban
bagimu..”
Sebagai orang yang
arif, Abdul Qadir cukup tahu bahwa suara ghaib yang menyerupai wahyu itu Cuma syetan
yang menggoda keteguhan imannya.
“Hai mal’un
pergilah engkau dari sini. Sesunguhnya aku tiada lebih muliadibandingkan dengan
Nabi Muhammad SAW di sisi Allah Ta’ala. Kepada Rasulullah saja tidak mungkin
berlaku ketentuan semacam itu. Barang yang diharamkan Allahselamanya tetap
haram, dan kewajiban hamba kepadanya tidak pernah diugurkan termasuk pada
diriku.” Ujar Syeh Abdul Qadir Jailani dengan marah dan tegas.
Rasulullah SAW
bergaul dengan semua orang. Beliau bersahabat dengan seorang hamba, orang
cacad, orang tua, dan anak - anak. Rasulullah bersenda gurau dan bermain – main
dengan mereka. Akan tetapi beliau tidak berkata kecuali yang benar saja.
Suatu hari seorang
perempuan dating kepada beliau lalu berkata,
“Ya Rasulullah!
Naikkan saya ke atas unta,” katanya.
“Aku akan naikkan
engkau ke atas anak unta,” jawab Rasulullah SAW.
“Ia tidak mampu,”
kata perempuan itu.
“Tidak, aku akan naikkan
engkau ke atas anak unta,”
“Ia tidak mampu.”
“Bukankah unta itu
juga anak unta?”, kata para sahabat yang berada di situ.
Datang seorang
perempuan lain, dia memberitahu Rasulullah SAW.
“Ya Rasulullah,
suamiku jatuh sakit. Dia memohon kehadiran Anda, ya Rasulullah..”
“Semoga
suamimuyang dalam matanya putih,” jawab Rasulullah SAW.
Perempuan itu
kembali ke rumahnya. Dan dia lalu segera membuka mata suaminya.
“Kenapa kamu ini?”,
tanya suaminya dengan heran melihat tingkah istrinya.
“Rasulullah
memberitahu bahwa dalam matamu putih,” jawab istrinya menerangkan.
“Bukankah semua
mata ada warna putihnya?” kata suaminya lagi.
Seorang perempuan
lain berkata kepada Rasulullah SAW,
“Ya Rasulullah ,
doakanlah kepada Allah agar aku dimasukkan ke dalam syurga.”
“Wahai ummi fulan,
syurga tidak dimasuki oleh orang tua..” jawab Rasulullah.
Mendengar jawaban
Rasulullah, perempuan itu langsung menangis.
“Tidakkah kamu
membaca firman Allah berikut ini?” Rasulullah menjelaskan.
“Serta kami telah
menjadikan istri – istri mereka dengan ciptaan istimewa, serta kami jadikan
mereka senantiasa perawan(yang tidak pernah disentuh), yang tetap mencintai jodohnya,
serta yang sebaya umurnya”.
Para sahabat
Rasulullah SAW suka tertawa tapi iman di dalam hati mereka bagi gunung yang
teguh. Na’im adalah seorang sahabat yang paling suka bergurau dan tertawa. Mendengar kata - kata dan
melihat tingkahnya, Rasulullah turut tersenyum.
.
.
.
To Be Countinue...